Langsung ke konten utama

Perbedaan Bridge dan Switch

Mode Switch

Pada umumnya RouterBoard memiliki beberapa interface ethernet. Walaupun interface-interface tersebut merupakan interface router yang setiap interfacenya harus terhubung ke jaringan yang berbeda-beda. Namun, interface tersebut dapat difungsikan sebagai port switch.

Untuk menghubungkan beberapa port ethernet, dibutuhkan hardware khusus yakni switch chip yang ditanam di routerboard. Sebuah routerboard bisa difungsikan sebagai switch bila didalam router tersebut sudah terpasang switch-chip. Switch-chip mampu melakukan forwarding frame ethernet secara full duplex dan independen tanpa membebani prosesor di Router.

Terdapat berbagai macam jenis Switch chip yang ada pada routerboard. Walaupun sama-sama memiliki fungsi switch, namun masing-masing memiliki fitur yang berbeda-beda. Fungsi switch hanya bisa melakukan penggabungan ethernet interface selama ethernet tersebut masih dalam satu switch chip yang sama. Artikel mengenai switch-chip pada routerboard sudah pernah kita bahas disini. Dengan fungsi port switching ini memungkinkan melakukan tranfer data dengan kecepatan penuh diantara sekelompok port. Namun kelemahannya, kita tidak bisa memonitoring trafik antar port yang masih dalam satu switch.

Sangat mudah untuk membangun jaringan bridge/switch tetapi masalah juga sering terjadi. Beberapa masalah kadang terjadi pada jaringan yang bersifat bridge/switch, misal :


  • Permasalahan pada host di dalam segmen akan berimbas ke host lain di bridge yang sama (mis: ip conflict, netcut, DHCP tandingan dll)
  • Sulit untuk membuat fail over system
Mode Bridge


Hampir mirip dengan switch, kita bisa menggabungkan beberapa interface yang berbeda menjadi satu segmant dengan menggunakan teknik bridging. Membuat beberapa interface seolah-olah menjadi satu artinya adalah tidak ada perbedaan segmen jaringan didalamnya. Misal, kedua interface ethernet dibridge maka kedua interface tersebut akan menangani jaringan yang sama. Kita juga bisa melakukan bridging antara interface ethernet dengan wireless yang mana hal tersebut tidak bisa dilakukan dengan metode switching. Artikel mengenai cara setting brigde pada Mikrotik dapat kita lihat disini. Teknik bridge bisa dilakukan di semua produk Mikrotik baik routerboard maupun PC.

Dengan menggunakan mode bridge kita dapat menanggulangi network loop dengan mudah, yakni menggunakan protocol STP (Spanning Tree Protocol) dan RSTP (Rapid Spanning Tree Protocol).

Namun dengan menggunakan teknik bridge ini kita bisa memoritoring trafik antar port. Ada 4 jenis ethernet yang dapat dijadikan bridge port yakni Ethernet, Vlan, Wireless, VPN (mengaktifkan BCP), dan Tunnel (EoIP). Karena teknik bridge ini bekerja dilevel software, maka paket data yang masuk akan terbaca di prosessor sehingga menyebabkan CPU-Loadnya akan naik.

sumber : mikrotik.co.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Flag Pada Mikrotik

Pada mikrotik  ada  X, A, PS, HA, R, B RS itu kode flag  pada mikrotik kadang setiap kali seting mikrotik pastilah  di jumpai dengan flag pada kolom konfigurasi interface pada mikrotik dan tak perlu panjang lebar saya jabarkan saja di bawah ini: DAo (Dinamic, Active, Ospf). DAC means Dynamic, Active, Connected DAr means Dynamic, Active, rip X - disabled,  A - active, D - dynamic, C - connect,  S - static,  r - rip, b - bgp,  o - ospf,  m - mme,  B - blackhole,  U - unreachable,  P - prohibit S - static, H - DHCP,   A - authorized,  P - bypassed R - radius B - blocked RS - running slave  PS - bypassed static HA - DHCP authorized semoga bisa membantu untuk mepermudah dalam konfigurasi di mikrotik.

Tunneling dan Jenis-Jenis Tunnel pada Mikrotik

IP tunnel adalah kanal jaringan komunikasi Protokol Internet (IP) antara dua jaringan komputer yang digunakan untuk transportasi menuju jaringan lain dengan mengkapsulkan paket ini.  IP Tunnel sering kali digunakan untuk menghubungkan dua jaringan IP tidak bergabung yang tidak memiliki alamat penjaluran asli (native routing path) ke lainnya, melalui protokol penjaluran utama melewati jaringan transportasi tingkat menegah. Bersama dengan protokol IPsec keduanya kemungkinan digunakan untuk membuat jaringan maya pribadi (Virtual Private Network) antara dua atau lebih jaringan pribadi melewati jaringan umum misalnya internet.  Penggunaan umum lainya adalah untuk menghubungkan antara instalsi IPv6 dan IPv4 internet. Jenis-jenis tunnel di mikrotik antara lain tunnel : Eoip IPSec IPIP L2TP PPPoE PPTP VLAN OpenVPN 1. Ethernet over IP (EoIP) EoIP adalah protocol pada Mikrotik RouterOS yang berfungsi untuk membangun sebuah Network Tunnel antar MikroTik router di atas ...

Jawaban Tes Formatif Kegiatan Belajar 4 Sistem Operasi Jaringan Kelas XI Semester 1

1. Apakah yang dimaksud dengan instalasi sistem operasi? Jawab : Instalasi sistem operasi merupakan proses untuk menginstal sistem operasi ke dalam suatu komputer, sehingga program aplikasi yang ada di dalamnya bisa dijalankan dengan baik dan digunakan dengan baik pula oleh pengguna (user). 2. Jelaskan jenis-jenis instalasi sistem operasi yang diketahui? Jawab : Instalasi Baru : Opsi ini dapat digunakan apabila jaringan yang akan dibangun adalah jaringan baru, ataupun adanya penambahan perangkat server baru yang tidak mendukung sistem operasi jaringan yang ada saat ini. Jika memilih opsi ini maka semua data pada partisi terpilih akan dihapus. Upgrade : Opsi ini banyak digunakan pada sistem-sistem jaringan yang sudah berjalan. Opsi ini dilakukan biasanya karena adanya perbaikan fitur yang ada pada sistem operasi yang digunakan, termasuk juga karena fitur baru yang memang diperlukan. Multi-boot : Apabila disyaratkan untuk ada lebih dari satu sistem operasi dalam satu komputer, maka opsi...